بِسۡمِ ﷲِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحيۡمِ ١
"Bismillaahi rrohmaani rrohiiiiiim".
اَلحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعَالَمِيۡنَ ٢
"Alhamdu lillaahi robbil'aalamiiiiiin".
الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ ٣
"Arrohmaani rrohiiiiiim".
مَالِكِ يَوۡمِ الدِّيۡنِ ٤
"Maaliki yaumiddiiiiiin".
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ٥
"iyaaka na'budu waiyaaka nasta'iiiiiin".
اِهۡدِنَ الصِّرَاطَ الۡمُسۡتَقِيۡمِ ٦
"Ihdinasshiroothol mustaqiiiiiim".
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ المَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ ٧
"Shirootholadziina an'amta 'alaihimghoiril magdhuubi 'alaihim waladdhoooooolliiiiiin".
keterangan:
Tarqiq بِسۡمِ اللّٰهِ, لِلّٰهِ
"Ro" tafkhim رَ
Alif lam syamsiyah وَلَاالضَّ, نَ الصِّ, مِ الدِّيۡن
Alif lam qomariyah طَ الۡمُ, رِالمَ, بِ الۡعَا
Mad aridh lissukun لِيۡنَ , قِيۡمِ , دِيۡنِ
mad thobi'i مَغۡضُوۡ, صِرَاطَ, مَالِكِ
Harfu layin لَيۡ, غَيۡ, يَوۡ
Izhar أَنۡعَ
Izhar safawi عَمۡتَ
Mad lazim mutsaqol kalimi ضَآلِّ
Dalam surat A-lfatihah, lafadz basmalah termasuk kedalam ayat, yang akan saya garis bawahi di sini adalah hukum tajwid lam jalalah yang terdapat pada lafadz Allah. Sebagai pembahasan awal di artikel kali ini.
Lam jalalah pada lafadz Allah mempunyai dua hukum yaitu tarqiq (dibaca tipis) dan tafkhim (dibaca tebal).
Dibaca tarqiq jika huruf sebelum lafadz Allah adalah berharokat kasroh. Seperti contoh lafadz "bismillah" بِسۡمِ ﷲِ, huruf mim ِم berharokat kasroh berada di sebelum lafadz Allah, maka lafadz Allah dibaca tarqiq (tipis)
Dibaca tafkhim jika huruf sebelum lafadz Allah berharokat fatah atau dhomah. Seperti contoh:
عِنْدَ اللّٰهُ sebelum lafadz Allah ada harokat fatah, maka lafadz Allah harus dibaca tafkhim (tebal).
رَسُوْلُ ﷲ sebelum lafadz Allah ada harokat dhomah, maka lafadz Allah dibaca tafkhim (tebal).
Hukum mad di dalam lafadz اللّٰه adalah mad ta'zim.
Pembahasan ke 2 yaitu alif lam syamsiah.
Apa itu alif lam syamsiah?.
Alif lam syamsiah adalah hukum bacaan Al-quran dimana suatu kalimat memiliki huruf alif dan lam mati tapi tidak dibaca makhroj lam nya, seperti contoh:
مِنَ النّاَسِ ada huruf alif dan lam pada kalimat "minan naasi" tapi tidak dibaca makhroj lamnya, tidak dibaca "minal naasi" tapi dibaca "minan naasi".
Kenapa tidak dibaca makhroj lam nya?
Alasan pertama karena terlihat jelas ada tasydid.
Alasan kedua karena huruf nun yang bertasydid tadi adalah salah satu huruf yang menjadi ciri alif lam syamsiah.
adapun ciri alif lam syamsiah ada 14 huruf, diantaranya adalah:
ت ث د زرذ س ش ص ض ط ظ ل ن yang diawali huruf ال
Pembahasan ke 3 adalah alif lam qomariyah. Apa itu alif lam qomariyah?.
Alif lam qomariyah adalah kebalikan dari alif lam syamsiah, itu artinya kalimat yang makhroj lamnya dibaca.
Seperti contoh:
رَبِ العَالميْنَ dibaca "robbil 'aalamiina" bukan "robbi' 'aalamiina"
غَيْرِ المَغْضُوبِ dibaca "goiril magdhuubi" bukan "goirim magdhuubi".
Adapun ciri hurufnya adalah:
ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه yang diawali huruf ال.
Pembahasan ke 4 yaitu izhar, dimana nun sukun / mati نْ atau tanwin ً dibaca jelas jika bertemu huruf - huruf seperti berikut:
أ ه ع غ ح خ
Seperti contoh:
عَذَابٌ أَلِيْم "'adzaabun aliim" dihukumi izhar karena harokat tanwin / dhomah tain bertemu dengan alif.
أَنْعَمْتَ dibaca "an'amta" kata "an'a" أَنۡعَ hukumnya izhar karena nun sukun bertemu dengan huruf 'ain ع.
Pembahasan ke 5 yaitu izhar safawi. hukum mim sukun / mati ketika bertemu huruf - huruf hijaiyah dari mulai ا sampai ي kecuali huruf mim م dan ب.
Seperti contoh:
أَنْعَمْتَ "an'amta". kata "amta" عَمۡتَ adalah izhar safawi karena ada huruf mim sukun مْ bertemu dengan huruf ta ت.
Wallahu a'alam bishowab...