Jumat, 07 Desember 2018

Belajar tajwid | Hukum mim dan nun tasydid





Hukum mim dan nun tasydid adalah huruf wajib yang menjadi ciri gunnah.
Secara bahasa gunnah adalah suara yang menekan keluar dari lubang hidung.
صَوۡتٌ اُرِنُ يَخۡرُجُ مِنَ الۡخَيۡشُوۡمِ

Gunnah dibagi 2 yaitu:
  1. Gunnah ashliyah اصليه.yaitu gunnah yang tidak berhubungan dengan kalimat yang lain.

    seperti contoh:
    ثُمُّ "tsumma".
    إنَّا "innaa".

  2. Gunnah aridhiyah عرضيه. yaitu gunnah yang berhubungan dengan kalimat lain yang juga disebut gunnah musyaddad غنّه مشدّد. br/>
    Seperti contoh:
    وَآمَنَهُمۡ مِّنۡ terjadi gunnah karena ada hukum idghom mitslain. مۡ bertemu dengan huruf م

    Gunnah ketika di ujung kalimat atau waqof tidak merubah hukumnya, wajib dibaca gunnah yang berdengung keluar dari lubang hidung, dibaca panjang 2 harokat.
Simulasi


إِنَّآ اَعۡطَيۡنَاكَ الۡكَوۡثَرَ۝
"Innaaaaaa a'athoinakal kautsar"

فَصَلِّ لِرَبِكَ وَنۡحَر ۝ "Fasholli lirobbika wanhar"

اِنَّ شَانِءَكَ هُوَ الۡاَبۡتَرُ۝
"Inna syaaniaka huwal abtar"

silahkan anda tentukan sendiri
yang mana gunnah?..
yang mana harfu layin?..
yang mana madthobi'i?..
yang mana alif lam qomariyah?..
dilihat dari ciri - cirinya menurut ilmu tajwid.

wallahu a'alam bishowab.


EmoticonEmoticon