Jumat, 16 November 2018

Belajar tajwid | mad wajib muttasil dan mad jaiz mun'fasil beserta ciri - cirinya









Assalamu'alaikum wr.wb.
Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang mad, kali ini saya akan mengenalkan "mad wajib muttasil" dan "mad jaiz mun'fasil" yang termasuk ke dalam mad far'i yang memiliki 14 jenis mad. Untuk yang belum kenal, yuk kita kenali apa itu mad wajib muttasil, dan apa itu mad jaiz mun'fasil dan apa sih ciri - ciri keduanya??
Untuk yang sudah kenal boleh mengabaikan artikel ini tapi jangan dilupakan alqurannya. Atau tetap nyimak, karena siapa tahu ada yang perlu ditambahkan atau diperbaiki apa yang sudah saya tulis di artikel ini. Karena manusia tempatnya salah dan lupa.

Lanjut.!!

Mad far'i:


  • A. Mad wajib muttasil adalah mad thobi'i yang bilamana bertemu dengan huruf hamzah = ء dalam satu lafadz maka harus dibaca 5 harokat. Seperti contoh: جَزَاءَdibaca jazaaaaa'a. Kita bisa mengetahui suatu huruf adalah mad wajib muttasil dengan ciri harokat seperti alis dan huruf hamzah di ujung lafadz seperti gambar di bawah ini.



    Lafadz جَزَا adalah madthobi'i namun pada contoh gambar diatas tidak bisa dikatakan madthobi'i karena ada huruf hamzah = ء dan posisi hamzah disini adalah merupakan bagian dari lafadz itu sendiri (جَزَاءً) yang artinya balasan.
  • B. Mad jaiz mun'fasil adalah mad thobi'i yang bilamana bertemu dengan huruf alif dalam dua lafadz. Seperti contoh:



  • Jika kita perhatikan مَا adalah madthobi'i namun lafadz setelahnya ada huruf alif dengan harokat fatah pada lafadz أَصْحَابُ maka tidak bisa dikatakan mad thobi'i tapi mad jaiz mun'fasil karena ada alif di depannya yang bukan bagian dari lafadz itu sendiri tapi ada dua suku kata yaitu مَا dan أَصْحَابُ. Huruf م fatah hukumnya mad jaiz mun'fasil, harus dibaca panjang bisa 2 harokat, 4 harokat dan 6 harokat.

    Seperti halnya mad wajib muttasil, mad jaiz mun'fasil ini bisa dengan mudah kita ketahui dengan tanda harokat seperti alis, hanya saja pada mad jaiz mun'fasil ada huruf alif pada lafadz di depannya.

Itulah tadi penjelasan singkat tentang mad wajib muttasil dan mad jaiz mun'fasil dengan ciri - cirinya. Semoga mudah difahami.
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Read More

Rabu, 14 November 2018

Belajar tajwid | mad thobi'i dan ciri - cirinya





Assalamu 'alaikum wr.wb.
Rasulullah 9 bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Artinya:
"Bacalah Alquran, karena ia akan menjadi syafa'at bagi penghafalnya di hari kiamat" ( H. R. Muslim)

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟
فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Artinya:
"Barang siapa menghafal Alqur-an, mengkajinya dan mengamalkannya maka Allah akan memberikannya mahkota bagi kedua orangtuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orangtuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia, kemudian orangtuanya bertanya: "kenapa sampai saya diberi pakaian semacam ini? ", lalu disampaikan kepadanya: "dikarenakan anakmu telah mengamalkan alquran" (H.R. Alhakim dan dihasanahkan oleh Al-abani)

Dari hadits diatas menjelaskan hikmah dari membaca alquran dan menghafal alquran, untuk menyempurnakan bacaan alquran,  maka ulama mengajarkan kita metode membaca alquran yang baik dan benar melalui para guru yang kita kenal dengan ilmu tajwid agar bacaan kita sempurna tidak asal, karena jika beda atau salah pengucapan baik makhrojul huruf, harokat, dan tanda baca yang lainnya maka akan merubah makna yang semestinya.

Untuk mengawali pembahasan tajwid bagi pemula, saya akan coba dengan hal yang sederhana dulu yaitu mengenal "mad".
Mad adalah hukum memanjangkan harokat bilamana sebuah harokat fatah, kasroh dan dhomah ُ- ِ- َ- memiliki tanda baca yang mengharuskan sebuah huruf dibaca panjang, adapun panjang harokat bisa 2 harokat, 4 harokat, 5 harokat dan 6 harokat tergantung jenis madnya.

mad dibagi dua:


  1. Mad asli atau biasa kita kenal dengan mad thobi'i.
  2. Mad far'i yang memiliki banyak jenis dibandingkan mad asli yang cuma mad thobi'i saja.


Mad thobi'i.
Ada tiga huruf yang menjadi sebab ciri mad thobi'i yaitu ا و ي panjang harokat untuk mad thobi'i adalah 2 harokat. Adapun ciri - cirinya adalah:
  1. Huruf Alif ا mati bertemu dengan fatah َ-
    Contoh:
    مَا لِك, اِ يَّا كَ , صِرَاطَ
    ٠Lafadz مَالِكِ dibaca panjang 2 harokat pada huruf  م fatah, dibaca maaliki.
    ٠Lafadz اِيَّاكَ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ي  fatah, dibaca iyyaaka.
    ٠Lafadz صِرَاطَ juga dibaca panjang dua harokat pada huruf ر fatah, dibaca shirootho.
  2. Huruf Ya ْي mati bertemu dengan kasroh ِ-
    Contoh:
    أَلرَّحِيْمِ, أَلدّيْن, نَسْتَعِيْنُ
    ٠Lafadz اَلرَّحِيْمِ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ر kasroh, dibaca arrohiimi.
    ٠Lafadz اَلدّيْنِ dibaca panjang 2 harokat pada huruf د kasroh, dibaca addiini.
    ٠Lafadz نَسْتَعِيْنُ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ع kasroh, dibaca nasta'iinu.
  3. Huruf Wau وْ mati bertemu domah ُ-
    Contoh:
    مَغْضُوْبِ, يُؤْمِنُوْنَ, يُنْفِقُوْنَ
    ٠Lafadz مَغْضوْبِ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ض   dhomah, dibaca magdhuubi.
    ٠Lafadz يُؤْمِنُوْنَ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ن dhomah, dibaca yu-minuuna.
    ٠Lapadz يُنْفِقُوْنَ dibaca panjang 2 harokat pada huruf ق dhomah, dibaca yun'fiquuna.
Demikian tadi beberapa contoh mad thobi'i dan ciri - cirinya yang perlu kita ketahui agar bisa membedakan mana mad, mana yang bukan mad saat membaca alquran. Semoga bermanfaat.
Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Read More

Sabtu, 10 November 2018

Pengertian niat dan bacaan wudhu beserta huruf latin dan artinya

Niat adalah penyengajaan yang dibarengi dengan perbuatan, jika sesuatu yang disengajakan tapi tidak dibarengi dengan niat bukanlah niat tapi azam, azam hanya sebatas keinginan. itu yang membedakan antara niat dengan azam. Seperti contoh: niat dalam sholat maupun wudlu, dilakukan dengan kesengajaan dan dibarengi dengan perbuatan karena keduanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Tempatnya niat adalah hati, sedangkan pengucapan niat itu sendiri dimaksudkan untuk mengukuhkan hati dengan lisan agar terbantu saat melakukan niat agar tak ada keraguan dan hukum mengucapkan niat adalah sunah.

Waktu niat dalam sholat adalah pada saat mengangkat kedua tangan saat takbirotul ikhrom sampai akhir takbirotul ikhrom saat kedua tangan bersidakep kemudian membaca doa iftitah. Sementara niat dalam berwudlu adalah pada saat membasuh muka. Keduanya diniatkan dengan hati karena Allah. Adapun pelafadzannya diucapkan sebelumnya.

Sebelum kita membahas bacaan wudlu ada baiknya kita mengingat - ingat kembali apa saja sih yang termasuk kedalan fardlu wudlu. Fardhu wudu ada enam diantaranya:

  1. Niat
  2. Membasuh area wajah yang batasannya adalah ujung rambut yang tumbuh di atas kening untuk ukuran yang normal, bagi yang tidak punya rambut dikira - kira saja asal jangan berlebihan. Batas bagian samping adalah pangkal telinga. Batas bagian bawah adalah sampai ke bawah dagu tempat tumbuhnya janggut bagi yang punya janggut. 
  3. Membasuh tangan dimulai dari pangkal tangan sampai siku. Yang perlu ditekankan di sini adalah membasuh yang artinya adalah air yang mengalir ke anggota tubuh kita yang termasuk kedalam wudlu, bukan dengan memercikan air atau sekedar mengoles dengan telapak tangan saja, tapi juga jangan berlebihan. 
  4. Mengusap kepala sedikit (bagian kepala yang ditumbuhi rambut), adapun bagian kepala yang mana harus diusap, ulama berbeda - beda pendapat, ada yang mengusap seluruh kepala lalu bersambung mengusap telinga ada juga yang hanya mengusap bagian depan saja, sebagaimana pendapat imam syafi'i dalam fiqihnya. Tinggal lah kita memilih bagaimana guru kita mengajarkan, itu lah yang harus diikuti karena mereka memiliki manhaj ilmu yang jelas yang tersambung dengan para ulama salaf termasuk imam yang empat, imam maliki, imam syafi'i, imam hambali dan imam hanafi. Dari salah satu imam inilah para guru kita mengambil rujukan fiqih. Kebetulan dalam artikel ini saya mengacu pada kitab safinatun najah yang mana isinya menggunakan fiqih imam syafi'i. 
  5. Membasuh kedua kaki dimulai dari pangkal sampai mata kaki atau lebih sedikit. Dahulukan membasuh yang kanan baik kaki maupun tangan. 
  6. Tertib. Pengertian tertib di sini adalah mendahulukan perkara yang seharusnya didahulukan kemudian disusul dengan perkara yang belakangan. Yang artinya wudlu harus teratur urutannya sesuai point - point yang tertulis diatas termasuk yang sunah seperti berkumur dan yang lainnya,  Jangan secara acak

Berikut ini adalah bacaan wudhu,  baik yang sunah maupun yang wajib dari awal sampai akhir secara berurutan (tertib) beserta artinya dan tulisan latin agar memperjelas bacaan karena tanda harokat di dalam teksnya sebagian tidak jelas:

Doa membasuh telapak tangan
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِكَ كُلِّهَا
Allahummah fadhzyadayya mimma'aashika kullihaa
Artinya:
"Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat ke padaMu"

Doa berkumur
اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a'inni 'alaa dzikrika wasyukrika wahusni i'baadatika
Artinya:
"Ya Allah bantulah aku untuk selalu berdzikir kepadaMu dan selalu memperbaiki ibadah kepadaMu"

Doa membersihkan hidung
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الجَـنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّي رَاضٍ
Allahumma arihnii roo-ihatal jannati wa an'ta 'annii roodhin.
Artinya:
"Ya Allah berilah aku penciuman wewangian surga dan keadaan engkau terhadapku yang selalu meridhoi"

Niat wudhu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhu-a lirof'il hadatsil ashgori fardhollillaahi ta'aalaa.
Artinya: 
"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah ta'ala".

Doa membasuh wajah
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
Allahumma bayyidh wajhii yauma tabyaddhu wujuuhuw wataswaddu wujuuh.
Artinya:
"Ya Allah putihkan lah wajahku pada hari menjadi putih berseri wajah - wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah - wajah orang - orang kafir"

Doa membasuh tangan kanan
اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا
Allahumma a'thinii kitaabi biyamiini wahaasibni hisaabayyasiiroo.
Artinya:
"Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan".

Doa membasuh tangan kiri
اَللّٰهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى أَومِنْ وَرَاءِ ظَهْرِى
Allahumma laa tu'thini kitaabi bisyimaali aumiw warooi dhzohrii.
Artinya:
"Ya Allah jangan engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku atau pada belakang punggungku".

Doa mengusap rambut kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
Allohumma harrim sya'ri wabasyarii 'Alannaar.
Artinya:
"Ya Allah haramkan rambutku dan kulitku atas api neraka".

Doa membasuh telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
Allahummaj'alni minalladziina yastami'uunal qoula fayattabi'uuna ahsanah
Artinya:
"Ya Allah jadikan aku termasuk orang - orang yang mendengarkan nasihat dan mengukuti suatu yang terbaik".

Doa membasuh kaki kanan
 اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ اَقْدَامَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ
Allahumma tsabbit qodamayya 'alashiroothi yauma tutsabbitu fiihi aqdama 'ibaadikashoolihiin.
Artinya:
"Ya Allah mantapkan kedua kakiku di atas jembatan shirotol mustaqim pada hari dimana banyak kaki - kaki yang tergelincir".

Doa membasuh kaki kiri
اَللّٰهُمَّ لَاتَزِلُّ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِينَ
Allahumma laa tazillu qodamayya 'alashiroothi finnaari, yauma tazillu fiihi aqdaamul munaafiqiina walmusyrikiin.
Artinya:
"Ya Allah jangan kau gelincirkan langkahku pada jalan neraka pada hari tergelincirnya langkah orang - orang munafik dan orang - orang musyrik".

Doa setelah berwudhu
اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu allaa ilaha illallahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu warosuuluh, allahummaj'alni minattawwaabiina waj'alni minal mutathohhiriin.
Artinya:
"Aku bersaksi, tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhamad adalah hamba dan utusan Allah, ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang - orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari orang - orang yang bersuci".

Itulah tadi penjelasan singkat tentang pengertian niat berdasarkan kitab sarah safinatun najah karya syekh Nawawi Albantani dan bacaan wudhu, untuk praktek wudhunya silahkan anda tanyakan langsung kepada guru pembimbing agar sempurna sholat kita dan keberkahan yang kita dapat dari ilmu yang kita terima dari guru. Semoga apa yang saya bagikan ini bermanfaat untuk kita semua, Amiin...

Mohon dikoreksi jika ada yang kurang atau pun salah dalam penulisan. 
Read More

Jumat, 09 November 2018

Quran Surat Almulk dan keutamaannya



Surat almulk adalah surat ke 67 dalam Alquranul karim yang terdiri dari 30 ayat yang diturunkan di kota mekah atau disebut surat makiah. Salah satu surat yang memiliki fadilah yang luar biasa bila kita baca setiap hari paling tidak 1 kali dalam sehari, insya Allah akan menjadi perisai dalam tubuh kita kelak di alam kubur dan allah menghapus segala amal buruk kita. Pada hakikatnya semua surat dalam alquran menjadi perisai dalam tubuh kita, disetiap ayat yang kita baca menjelma menjadi makhluk - makhluk yang tidak kita kenal yang senantiasa mendoakan kita, dan pahala dari setiap surat, setiap ayat, setiap kata dan setiap hurufnya. Subhanallah.

Di dalam surat Almulk Allah menjelaskan tentang kekuasaannya yang tidak ada batas, tidak ada hal yang bisa kita sembunyikan dari Allah, tidak ada ruang yang luput dari pengawasan Allah, semuanya Allah ketahui. Tidak ada sesuatu apapun yang Allah tetapkan itu buruk, semuanya memiliki hikmah dengan berjuta kebaikan, karena maha suci Allah dengan segala rencananya dan segala kekuasaannya.

Berikut ini saya lampirkan surat almulk dalam bentuk demo audionya agar bisa langsung anda dengarkan, dan juga file mp3nya yang bisa anda download gratis.

Demo Audio



Link download: surat almulk.mp3
Petunjuk download jika anda merasa kesulitan melewati adf.ly saat download
Read More

Rabu, 07 November 2018

Rukun Iman dan makna lafadz tauhid

Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji hanya milik Allah yang menguasai seluruh alam tidak ada sesuatu apapun yang berhak disembah kecuali Allah, dan hanya kepadanyalah kita memohon pertolongan dari perkara - perkara dunia dan akhirat. Tak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang maha tinggi dan maha agung. Sholawat dan salam semoga tercurah atas baginda nabi Muhamad saw. Beserta keluarganya dan para sahabat - sahabatnya.

Artikel kali ini melanjutkan bahasan sebelumnya tentang rukun islam, kali ini kita akan sama - sama belajar tentang rukun iman yang dinukil dalam kitab sarah safinatun najah. Jika ada yang kurang atau salah dalam tulisan saya, saya mohon dikoreksi, karena saya juga butuh masukan sebagai proses pembelajaran agar lebih baik.

Pasal: rukun iman
Sebagaimana kita tahu bahwa rukun iman ada 6. Yang sudah semestinya kita hafal karena sejak dari usia dini biasanya kita sudah diperkenalkan rukun iman baik oleh orang tua maupun guru - guru di sekolah, madrasah maupun pengajian.

  1. Beriman kepada Allah. Meyakini bahwa Allah itu ada,Allah itu dahulu mustahil ada yang mendahului, Allah itu kekal mustahil Allah itu binasa, Allah tidak sama dengan sesuatu apapun yang menjadi ciptaanNya, ilmu Allah itu meliputi segala perkara yang tidak bisa dijangkau oleh otak manusia, Allah itu tunggal tidak berbilang, Allah Maha kuasa atas segalanya, Allah maha berkehendak, Allah maha mengetahui, Allah maha mendengar, Allah maha melihat, Allah maha berucap. Sifat - sifat Allah tadi adalah sebagian dari 20 sifat - sifat  Allah yang dirumuskan oleh ulama salaf yaitu imam Abu Hasan Alasy'ari yang hidup di abad ke tiga tahun hijriyah yang eksistensi maupun keilmuannya diakui oleh para ulama dunia sebagai mujtahid. Aqidah yang menjadi identitas Ahlusunah waljama'ah yang sebagian besar pengikutnya adalah  bermahzab syafi'i dalam hal fiqih. 
  2.  Beriman kepada para malaikat. Percaya akan keberadaan para malaikat sebagai makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya yang lembut. Tidak berwujud laki - laki tidak pula berwujud perempuan dan tidak beribu ataupun ayah karena malaikat diciptakan tidak melalui proses melahirkan. Makhluk yang selalu membenarkan apa yang diperintahkan Allah tanpa protes, tidak membutuhkan makan atau pun minum, tidak membutuhkan tidur dan tidak memiliki sahwat. Malaikat berbeda dengan manusia, mereka tidak mendapatkan hisab dari Allah S.W.T. atas apa yang sudah mereka perbuat. 
  3. Beriman kepada kitab - kitab Allah. Makna iman kepada kitab - kitab Allah yaitu membenarkan kitab - kitab yang Allah turunkan melalui para utusan Allah adalah kalamullah (perkataan Allah).  Diantaranya adalah kitab taurat, zabur, injil dan yang terakhir alquran, kitab yang menyempurnakan kitab - kitab sebelumnya yang kontradiktif dengan aqidah yang dibawa oleh nabi - nabi sebelumnya karena kejahilan umat. Dengan turunnya wahyu Allah kepada nabi muhamad berarti menghapus syari'at - syariat sebelumnya. 
  4. Beriman kepada utusan - utusan Allah. Para utusan Allah adalah seutama - utamanya hamba Allah, manusia yang dipilih dari jalur nasab yang terbaik yang terlahir sebagai laki - laki yang membawa risalah dari Allah melalui jibril dan yang paling utama adalah nabi Muhamad saw yang mengemban tugas untuk menyebarkan perintah Allah kepada seluruh umat manusia maupun jin. Ada banyak utusan Allah yang hanya Allah saja yang mengetahui, namun yang wajib diketahui ada 25 nabi yang Allah utus untuk memerintahkan umat manusia hanya menyembah Allah. 
  5. Beriman kepada hari akhir (kiamat). Meyakini akan adanya hari akhir, adanya hari penghisaban dan hari pembalasan, percaya akan adanya surga dan neraka yang kesemuanya itu adalah rentetan kejadian yang terjadi setelah terjadinya hari kiamat. 
  6. Beriman kepada qodo dan qodar. Percaya bahwa sesuatu yang baik dan buruk itu datang atas kehendak Allah bukan dari sesuatu selain Allah. Adapun makna qodo dan qodar para ulama di kalangan Asya'irah berpendapat, dan yang paling masyhur adalah sebagai berikut: qodo adalah dahulu, ketentuan Allah yang sudah ada sejak jaman azali, sementara qodar adalah hal baru,  ketentuan Allah yang terjadi pada masa setelahnya  (masa sekarang atau masa selanjutnya). Sederhananya seperti misalnya kita diberi sakit, sembuh atau tidaknya atau bahkan mati hanya Allah yang tahu, tapi bukan berarti kita pasrah tanpa berikhtiar mengobati, nah proses mengobati inilah yang disebut menjemput qodar. Sakit adalah qodonya sedangkan sembuh adalah qodarnya. Agak ngejlimet kalau kita bicara masalah qodo dan qodar, yang jelas Allah tidak memerintahkan kita untuk pasrah dengan takdir. Apapun yang akan terjadi kelak baik maupun buruk bukan serta merta menyerahkan semuanya kepada Allah tanpa berikhtiar. Percaya dan berhusnudzon kepada Allah adalah kunci dalam berusaha mencari ridho Allah, karena maha sempurna Allah atas segala rencananya.
adapun makna lafadz tauhid "Lailaha ilallah" menurut imam nawawi sebagaimana yang tertulis di kitab safinatun najah adalah ''tak ada sesuatu apapun yang berhak disembah dalam keberadaannya kecuali Allah". Kesaksian kita mengakui keesaan Allah yang berarti mengakui bahwa hanya Allah yang berhak disembah, bukan kepada ciptaan Allah seperti matahari, rembulan, gunung, laut, dan sebagainya, atau kepada harta, jabatan, gadjet, dan barang - barang berteknologi buatan manusia lainnya.
Kalimat tauhid yang menjadi kunci surga, kalimat yang sering kita ucapkan paling sedikit 10 kali sehari dalam sholat, dan seutama - utamanya dzikir adalah lafadz "lailaha ilallah", dzikir yang membentengi diri kita dari godaan dan gangguan syetan.

Wallahu a'alam bishowab... 
Read More